Untuk
mendaki G. Raung, paling mudah adalah dari arah Bondowoso.
Dari Bondowoso terus menuju desa Sumber Wringin dengan menggunakan
Colt melalui Sukosani. Perjalanan diawali dari desa Sumber
Wringin melalui kebun pinus dan perkebunan kopi menuju Pondok
Motor atau Pos pendaki dimana kita dapat menjumpai seorang
juru kunci yang bernama Pak Serani. Ada seorang lagi penduduk
desa ini yang rumahnya juga sering ditumpangi para pendaki
yaitu Pak Sahati.
Pos-pos
perhentian yang akan kita lewati adalah sbb:
- Pondok
Motor
- Pondok
Sumur
- Pondok
demit
- Pondok
Mayit
- Pondok
Angin
Di
Pondok Motor kita dapat menginap dan beristirahat, kemudian
kita dapat melanjutkan perjalanan ke puncak yang membutuhkan
waktu sekitar 9 jam. Dari Pondok Motor, kita akan melewati
perkebunan kopi, hutan pinus, hutan cemara, terus sampai di
dataran tempat dimana kita dapat berkemah. Perjalanan dilanjutkan
melalui padang alang-alang (sekitar 1 jam perjalanan), Hutan
gunung ini terdiri dari pohon glentongan, arcisak, takir dan
lain-lain. Setelah pendakian selama 2 jam atau sekitar 1300
1400 m pendaki akan menemukan jalan berkelok dan naik
turun sampai ketinggian sekitar 1500 - 1600 m. Di daerah ini
mulai terlihat pohon cemara lalu pendakian diteruskan menuju
pondok sumur (1750 M).
setelah itu pendakain akan mulai sulit dan sudut pendakian
mulai membesar dan jalur pendakian kurang jelas karena hanya
semak-semak dan kemudian terus mendaki selama 3 jam hingga
dicapai Pondok Demit. Kemudian pendaki harus mendaki lagi
selama sekitar 8 jam hingga dicapai batas hutan, yang dikenal
dengan nama Pondok Mantri atau Parasan pada ketinggian sekitar
2900 3000 m. di tempat inilah pendakian beristirahat
untuk berkemah. Selanjutnya menuju puncak Gunung Raung yang
sedikit berpasir dan berbatu-batu. Dari tempat berkemah menuju
puncak G. Raung, hanya diperlukan waktu sekitar 2 (dua) jam
saja. Sedangkan perjalanan turun, memakan waktu sekitar 7
jam.
Puncak G. Raung ini berada pada ketinggian 3.332 m dari permukaan
laut dan sering bertiup angin kencang. Sesungguhnya masih
ada puncak yang lebih tinggi lagi, namun kita tidak dapat
mendaki ke sana, sebab selain tidak ada jalan juga hutannya
masih terlalu lebat.
Dalam perjalanan ke Puncak G. Raung, tidak ada mata air. Sebaiknya
untuk air dipersiapkan di Sumber Wringin atau di Sumber Lekan.
Untuk mendaki G. Raung tidak diperlukan ijin khusus, hanya
saja kita perlu melaporkan diri ke aparat desa di Sumber Wringin.
|