Gunung
Slamet terletak diantara Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara
dan Brebes. pada posisi geografis 7°14,30' LS dan 109°12,30'
BT, dengan ketinggian 3432m dpl, membuatnya merupakan gunung
berapi yang tertinggi di daerah Jawa Tengah. Gunung ini mempunyai
empat kawah di puncaknya. Gunung yang berada di sebelah utara
kota Purwokerto dan disebelah barat kota Purbalingga ini juga
mempunyai beberapa sumber air panas.
Hampir
di sepanjang rute pendakian tidak ditemukan air, walaupun
ada itu juga merupakan genangan air, jadi sangat disarankan
untuk membawa persediaan air yang cukup dari bawah. Pintu
gerbang pendakian adalah dari desa Blambangan.
Gunung
Slamet dpat dicapai dari beberapa pintu masuk yaitu:
Balambangan
Batu
Raden
Kaliwadas
Randudongka
Dari
beberapa rute pendakian yang ada, blambangan adalah rute yang
paling banyak ditempuh oleh para pendaki, disamping karena
jalur pendakian yang cukup aman, panorama yang ada sangat
lengkap, dari pemandangan alam yang membentang ke timur sampai
daerah Banjarnegara, juga banyaknya kera liar yang dapat ditemui
dalam perjalanan menuju ke puncak slamet.
Perjalanan
dimulai dari kota Purwokerto. Dari sini menuju daerah yang
dinamakan serayu (sebelah utara bobotsari), dengan menggunakan
bis yang menuju ke kota Pemalang, dengan perjalanan sekitar
45 menit tiba di serayu dan melanjutkan perjalanan menuju
meratin. Hanya ada satu angkutan yang tersedia yaitu angkutan
pedesaan dengan kendaraan bak terbuka untuk dapat menuju meratin
sebelum akhirnya sampai ke Blambangan. Blambangan merupakan
desa terakhir dan merupakan pintu gerbang pendakian menuju
puncak slamet . Untuk mencapai puncak slamet dibutuhkan waktu
antara 8 15 jam pada keadaan normal. Hutan-hutan yang
asri akan hilang ketika sampai di tempat yang dinamakan Sanghyang
Rangkah, dan berganti dengan semak-semak dan tumbuhan sub-alpine
lainnya.
Begitu
melewati daerah semak - semak kita akan sampai di Pelawangan
(lawang = pintu) atau pintu menuju ke puncak slamet. Perjalanan
akan semakin menarik sekaligus juga berbahaya ketika kita
melalui pelawangan ini. Disamping hanya pasir dan batu berbeda
dengan medan lereng pasir di gunung Mahameru yang halus di
gunung ini pasirnya sedikit kasar dan tajam.
Setelah
melewati daerah Pelawangan maka akan sampai di dataran puncak
yang berbukit dengan beberapa hamparan kawah. Pada puncak
Slamet terdapat sebuah tiang penunjuk ketinggian. Pemandangan
gunung Sumbing dan gunung lainnya di daerah Jawa Tengah jelas
terlihat.
Jarak
Perjalanan:
Dari
pos Pesanggrahan Perum Perhutani Serang sampai Dukuh Malang
(4 km) masih dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor. Selebihnya,
sampai ke puncak (8 km) harus ditempuh dengan jalan kaki.
Dari
Pos Pesanggrahan Perum Perhutani Serang ke puncak melalui
Dukuh Balambangan desa Kutabawa berjarak 13 km. Dari Serang
ke Dukuh Balambangan (± 4 km) dapat ditempuh dengan
kendaraan.
Rute
Gunung Malang - Puncak melalui pos-pos perhentian/peristirahatan:
Gunung
Malang - Pondok Gembirung = 1 Km
Pondok
Gembirung - Pondok Walang = 0,5 Km
Pondok
Walang - Pondok Cemara = 0,5 Km
Pondok
Cemara - Samarantu = 1,5 Km
Smarantu
- Samyang Rangkah = 0,75 Km
Samyang
Rangkah - Samyang Ketebonan = 0,6 Km
Samyang
Ketebonan - Batur = 0,9 Km
Batur
- Samyang Jampang = 0,3 Km
Samyang
Jampang - Samyang Kendit = 0,6 Km
Samyang
Kendit - Pelawangan = 0,5 Km
Pelawangan
- Puncak (melalui gua Slamet) = 1 Km
Sebelum
memulai pendakian, para pendaki diwajibkan untuk melapor kepada:
Petugas
Pos Pesanggrahan Perum Perhutani Serang, dan Kepolisian
Sektor Serang, untuk di cek persiapan/ perbekalan/ perlengkapannya
serta untuk memperoleh petunjuk seperlunya.
Kepala
Desa Serang/ Kutabawa atau Bau desa setempat (Gunung Malang/
Blambangan}